HARGA MANUSIA DI MATA TUHAN
Posted on Monday, January 03 @ 03:10:47 WIT by Jack
Suatu
ketika saat seorang pendeta sedang mengajar anak-anak kecil, ada seorang anak kecil bertanya kepada Pendeta, "Pendeta, sedemikian
berharganya kah kita sehingga Tuhan Yesus mau berkorban demi kita?"
Pendeta itu heran namun akhirnya tersenyum dengan
pertanyaan jujur dari anak tersebut. Anak itu benar, seberharga apakah kita ini, manusia, sehingga Tuhan Yesus mau datang
ke bumi, menderita dan wafat di salib demi kita semua?
Pendeta itu lalu mengeluarkan selembar wang berjumlah RM100 lalu memperlihatkannya
di depan anak-anak tersebut. Pendeta itu bertanya, "Siapakah di antara kalian yang menginginkan wang ini?"
Spontan semua anak mengangkat tangannya sambil berteriak, "Saya! Saya!"
Tentu saja, siapa yang tidak mau diberikan wang RM100 percuma? Berapa banyak benda
dan barang yang bisa dibeli dengan wang sebesar itu?
Pendeta itu lalu meremas wang itu keras-keras, lalu kembali memperlihatkan uang
itu pada anak-anak. "Siapakah di antara kalian yang masih menginginkan wang ini?" tanya pendeta itu kembali.
"Saya! Saya!" kata anak-anak itu, biar pun penampilannya jelek, wang kan
tetap wang. Dirapikan sedikit nanti bagus lagi kok.
Wang itu tidak diberikan kepada siapa pun, sebaliknya, wang itu dilemparkan ke
tanah, diinjak-injak hingga bercampur dengan debu dan tanah. Wang itu sekarang benar-benar kusam dan kotor.
Sekali lagi pendeta itu mengangkat wang itu dan bertanya, "Siapakah di antara kalian
yang masih menginginkan wang yang kumel ini?"
Pendirian anak-anak itu tidak berubah, biar pun jelek, kotor, toh itu tetaplah
wang RM100!
"Demikianlah nilai kita di mata Tuhan. Sejelek apapun, sebodoh apapun, sekotor
apapun, semiskin apapun, betapapun berdosanya kita, Tuhan tidak menganggap kita berbeda. Nilai kita di mata Tuhan begitu besar,
bahkan dosa-dosa kita sekalipun tidak menutupi nilai kita di mata Tuhan. Tuhan berusaha agar kita tidak hancur, agar kita
tidak lenyap. Karena itu Ia mengutus anak-Nya, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kehancuran."
Karena
itu percayalah, sehina apapun kamu di dunia ini, tangan Tuhan tetap terbuka untukmu."