Hati-hati dengan mulut kita

 

 Kadangkala kita membicarakan orang lain tanpa memikirkan akibatnya terlebih dahulu. Atau pada kesempatan lain kita sadar akan hal itu, tetapi tetap juga kita lakukan. Apa pun keadaannya, namanya tetap gosip.

Sebenarnya gosip adalah membicarakan tentang orang lain dengan maksud untuk melukai, mencemari atau membalas dendam. Jika kita kurang yakin akan hasil dari pernyataan kita tentang orang lain, lebih bijaksana jika kita tetap menutup mulut saja.

Bahkan di dalam 10 Hukum pun kita sudah diperingatkan akan hal ini. Jika kita menyimak Hukum ke-9, terlulis, "Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu"(Keluaran 20:16) Gosip gampang sekali tergelincir dan masuk ke dalam kategori saksi dusta. Ketika kita membicarakan tentang teman, saudara kita atau bahkan seseorang yang tidak kita kenal baik, kita harus memeriksa kembali motivasi kita ketika kita menceritakannya kepada orang lain, apakah untuk menjelek-jelekan? Apakah kita melakukannya untuk belas dendam karena kita pernah disakiti sebelumnya?

Jika kita mau menjalin hubungan yang lebih dalam lagi dengan Tuhan, kita harus menjaga lidah kita dari gosip. Ingatlah, kata-kata kita itu sangat berkuasa. Kita dapat menguatkan atau bahkan menghancurkan orang lain hanya dengan ucapan yang sederhana (Yakobus 3:9-10). Mulai saat ini marilah kita dengan rajin memakai lidah kita untuk menguatkan orang lain sehingga mencerminkan Kristus.

Hiduplah sedemikian rupa sehingga Anda tidak akan merasa malu ketika orang lain berbicara tentang keluarga Anda. (Will Wogers)

~ Sentuhan Hati / Charles Stanley